Satpam Razia di Pintu Masuk dan Sekretariat Lembaga
Mahasiswa
BUKAN PERLENGKAPAN KULIAH: Berbagai Sajam yang berhasil disita dari mahasiswa, saat diperlihatkan kepada Rektor Untad.HUMAS UNTAD
PALU –Pihak Universitas Tadulako (Untad), tidak mau kecolongan, atas berbagai insiden yang dilakukan kelompok-kelompok mahasiswa akhir-akhir ini di lingkungan kampus Untad. Apalagi insiden tersebut sudah menggunakan senjata tajam (Sajam), yang sudah barang tentu akan membuat jatuhnya korban jiwa.
Atas instruksi Rektor Untad, Prof DR Ir Muhammad Basir Cyio SE MS, Satuan Pengamanan Internal (Security) bersama Staf Khusus Pengamanan Untad, gencar melakukan razia senjata tajam di kalangan warga civitas akademika Untad, khususnya kalangan mahasiswa.
Senin awal pekan kemarin, terjadi insiden antara mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) FKIP dengan kelompok Pecinta Alam. Akibat insiden itu, salah seorang mahasiswa PKJR mengalami luka di bagian kepala, akibat sabetan parang.
Humas Untad, Takbir Launtina SSos, mengatakan untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk, apalagi sudah ada korban yang kena sabetan sajam, satuan pengamanan internal dan staf khusus pengamanan, melakukan razia pada Senin malam.
Razia kemudian dilanjutkan Selasa pagi kemarin (02/10) oleh Satpam Untad. Razia yang dipimpin Staf Khusus Pengamanan, Nasir Karim SH MH, dilakukan di semua pintu masuk. Seluruh mahasiswa, tidak terkecuali diperiksa.
“Razia juga dilakukan di seluruh markas atau sekretariat lembaga mahasiswa. Dari razia yang dilakukan, berhasil disita puluhan senjata tajam dan satu senjata angin,”kata Takbir.
Dari hasil pendataan, berhasil ditemukan 21 Sajam saat razia dilakukan di jalan masuk kampus di depan pintu gerbang Untad pada pagi hari. Sedangkan dalam razia di markas atau sekretariat lembaga mahasiswa, berhasil diamankan 9 Sajam. Dari berbagai jenis sajam yang berhasil diamankan, masing-masing 9 parang, 1 senjata senapan angin, 7 pisau atau badik
, 1 samurai, 1 Mandau (senjata khas Kalimantan), 1 pentungan, 4 katapel, 1 busur panah, dan 5 arit atau celurit.
Puluhan sajam yang berhasil dirazia tersebut, kemudian diserahkan kepada Rektor Universitas Tadulako Prof DR Ir Muhammad Basir Cyio SE MS di ruang kerjanya.
Mengomentari tentang penemuan Sajam dan kegiatan razia yang dilakukan di kalangan mahasiswa itu, Rektor memberikan apresiasi yang luar biasa kepada seluruh personel Satpam dan Staf Pengamanan Khusus Untad. “Ini merupakan hal yang luar biasa,”kata Rektor.
Di sisi lain, Prof Muh Basir, sapaan akrab Rektor Untad, mengaku menyayangkan dengan perilaku mahasiswa, yang menurutnya tidak segan-segan lagi memperlihatkan hal-hal yang tidak patut mereka lakukan. Pendidikan yang seharusnya diutamakan. Sangat disayangkan, jika tujuan untuk menimba ilmu, justru diwarnai dengan tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain.
“Oleh karena itu, upaya yang dilakukan Satuan Pengamanan Untad, seperti merazia sajam, harus tetap dilakukan secara rutin,”tegas Rektor.
Merupakan kasus yang pertama kali, sehingga pimpinan universitas, belum menyerahkan kasus penemuan Sajam tersebut kepada pihak yang berwajib atau kepolisian untuk penanganannya. “Pimpinan Universitas masih melakukan pembinaan secara internal. Namun apabila tindakan para mahasiswa tersebut dilakukan lebih luas dan mengancam warga kampus lainnya, maka kami akan menindaklanjuti kepada pihak yang berwajib,”ujar Staf Khusus Pengamanan Untad, Nasir Karim SH MH yang berada di samping Rektor Untad. (hnf)
sumber: Radar Sulteng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar