Sensualitas yang dijual dalam Industri Perfilman memang tidak akan
pernah ada matinya. Gadis-gadis sexy yang bermodalkan tubuh bohay nan
menggoda memang banyak dibutuhkan untuk mempercantik sebuah tontonan di
layar bioskop.
Tentu kita masih ingat dengan film-film komedi dari WARKOP DKI yang begitu bertebaran dengan gadis-gadis cantik yang sexy aduhai. Atau film-film dari serial James Bond yang selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik.
Itulah mengapa lalu bermunculan artis-artis yang mendapat julukan BOM SEKS di semua Industri Perfilman. Baik di Hollywood, Bollywood, Hongkong/Taiwan, Korea, dan di Indonesia juga. Julukan BOM SEKS diberikan kepada artis-artis wanita berbadan aduhai yang di setiap filmnya selalu tampil seksi dan beradegan berani. Berani mempertontonkan kemolekan tubuhnya di depan kamera.
Movie Mania pasti tidak akan menyanggah dengan keseksian dan keberanian Nikita Mirzani, Dewi Persik, Julia Perez, dan Roro Fitria. Lalu bagaimana ketika pada masa-masa keemasan Perfilman Indonesia di era 80-90an ? Ternyata pada masa itu justru lebih berani dan lebih garang. Mereka tidak segan-segan beradegan bugil di depan kamera.
Sekarang mari kita segarkan ingatan kita tentang artis-artis Bom Seks era 80-90an.
Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada. Dari situlah Eva Yanthi Arnaz mendapat julukan bintang bom seks. Film-film berikutnya, yang dibintangi oleh perempuan kelahiran Bukittinggi, Indonesia, 14 Juli 1958 ini, sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik, Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.
Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulutangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.
Enny Beatrice Ferlat Kusumo Anggraini (lahir di Tegal, 1966) atau yang lebih dikenal dengan Enny Beatrice dikenal sebagai salah satu bom seks perfilman Indonesia tahun 80an. Dari awal sampai akhir 80an, Enny yang telah menjadi mualaf ini telah membintangi 40 film, di antaranya Perkawinan Nyi Blorong (1983), Bunga Pramuria (1984), Bercinta (1985), Perawan di Sarang Sindikat.
Filmnya-filmnya antara lain : Panji Tengkorak VS Jaka Umbaran, Ratu Buaya, Bercinta dalam Badai, Akibat Buah Terlarang, Perawan di Sarang Sindikat, dll.
Yurike Prastika (lahir di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 25 Juni 1968) adalah pemain film dan sinetron Indonesia keturunan Tionghoa serta Filipina. Ia dikenal setelah beradegan panas lewat film Pembalasan Ratu Pantai Selatan yang menghebohkan pada saat itu, hingga ditarik kembali dari peredaran dan direvisi adegan-adegannya. Sejak itu ia dijuluki bom seks Indonesia. Film-film lain yang ia bintangi antara lain: Kepuasan, Rawing 2, Jodoh Boleh Diatur. Ia juga dikenal masyarakat lewat perannya sebagai Ceu Kokom dalam film peraih piala FSI 96 Fatimah. Dalam sinetron tersebut, Yurike meraih Piala Vidia FSI 1997 untuk Pemeran Pembantu Wanita Terbaik untuk Komedi.
Ayu Azhari (dilahirkan sebagai Siti Khadijah, lahir di Jakarta, 19 November 1969) adalah seorang aktris, model dan penyanyi asal Indonesia. Saudaranya, Sarah Azhari, Ibra Azhari, Rahma Azhari juga aktris. Dalam dunia hiburan Indonesia, Ayu terkenal sebagai model, pemain sinetron dan seorang penyanyi. Pada bulan Mei 2006 Ayu meluncurkan album dangdut dengan lagu utama Ibu dan I Love You So Much yang merupakan ciptaan Ayu sendiri. Film-filmnya antara lain : Akibat Buah Terlarang, Bercinta dalam Badai, Si Buta dari Goa Hantu, Preman, Harga sebuah Kejujuran dan banyak lagi lainnya.
Satu lagi bom seks yang ikut meramaikan perfilman Indonesia adalah perempuan kelahiran Palembang, 10 Oktober 1965. Ia terkenal lewat peran-peran panasnya era 90-an. Ia memulai langkahnya dalam film bioskop seperti Selir Adipati Gandra Sakti (1991) dan Kenikmatan Terlarang (1996). Belakangan ia pun berkiprah pula di layar kaca seperti dalam sinetron Jerat-Jerat Cinta hingga sempat main sekaligus dalam 3 judul sinetron, termasuk Asmara Dara (1997).
Selain Eva Arnaz, Sally bisa dibilang aktris panas yang top di industri film Indonesia. Sally masuk ke industri film secara tidak sengaja kala ditawari bermain film saat menyaksikan syuting di dekat rumahnya. Namanya melambung berkat film Misteri Janda Kembang (1991). Aktingnya yang kerap tampil seksi dan berani kala itu, menempatkan dirinya sebagai icon film panas sejajar dengan Inneke Koesherawati, Kiki Fatmala, dan Eva Arnaz. Hampir seluruh film perempuan kelahiran Jakarta 28 Juli 1969 ini berbau mistis dan seks seperti Gadis Erotik, Susuk Nyi Roro Kidul, Susan Yang Sexy, Akibat Hamil Muda, Pencet Sana Pencet Sini, dan Pergaulan Ranjang Pemikat. Pada saat itu, memang film yang menonjolkan kemolekan tubuh dan berbau mistis sangat digemari penonton.
Sebetulnya aktris kawakan Indonesia yang popular tahun 90an ini bercita-cita untuk menjadi pramugari. Namun, film Permainan Dibalik Tirai mengkandaskan cita-citanya. Pasalnya, setelah bermain di film tersebut, Kiki kebanjiran order syuting dan akhirnya ia pun menjadi salah satu ikon film panas tahun 90an. Atas peran-peran yang selalu beradegan syur itu, ia berdalih “Kalau sudah terjun, jangan setengah-setengah."
Perempuan kelahiran Jakarta 13 Desember 1975 ini terkenal sebagai bintang film panas tahun 90an. Sejak menjadi figuran dalam film Lupus 4, Inne ingin menekuni dunia peran sepenuhnya. Debut film-nya adalah Diskotik DJ (1990), kemudian berlanjut dengan Gadis Metropolis (1991), Roda-roda Asmara di Sirkuit Sentul (1994), dan Pergaulan Metropolis II (1995), serta aktingnya di beberapa film Warkop DKI.
Nama Malvin Shayna juga tidak bisa dikesampingkan dalam memerankan film-film ‘panas’. Beberapa film yang pernah dibintanginya adalah Godaan Cinta, Gairah Malam dan Pergaulan Metropolis. Selain itu, namanya pun melejit lewat perannya di film Warkop DKI, Gairah Terlarang 1 & 2, dan Macho (bersama Barry Prima).
Nama Windy Chidyana juga tidak bisa dilepaskan dari peran-perannya dibeberapa film ‘panas’. Beberapa film yang pernah dibintangi Windy antara lain, Bisikan Nafsu, Gadis Metropolis 2 dan Dibalik Pelukan Laki-laki, dan yang paling terkenal adalah Bergairah Di Puncak. Tidak terlalu banyak informasi yang dapat digali dari sosok ‘panas’ Windy ini. Namun, mudah-mudahan informasi yang MOVIE MANIA sajikan ini bisa bermanfaat buat kamu penggemar film Indonesia.
Febby Renasari Lawrence kelahiran 3 Maret 1974 di Jakarta ini mengawali karirnya sebagai model dan kemudian merambah ke dunia seni peran. Film Selingkuh yang dimainkan Febby Lawrence bareng Reynaldi membuat nama Febby Lawrence dikenal sebagai salah satu pemeran film panas di era 90-an. Febby lebih dikenal sebagai salah satu bomseks Indonesia seangkatan dengan Sally Marcellina, Kiki Fatmala dan Taffana Dewi berkat keberaniannya berdegan panas di sejumlah film seperti Gadis Metropolis, Selingkuh, Cinta dan Nafsu, Bergairah di Puncak dll. Setelah dunia film Indonesia mengalami kemunduran, ia bermain dalam sejumlah judul sinetron.
Pertama kali muncul di film secara kebetulan dalam film anak-anak Don Aufar (1986) sebagai wartawati cilik. Mulanya gadis campuran India (ayah) dan Aceh (ibu) ini bercita-cita jadi Polwan. Namun setelah muncul di Don Aufar ia semakin serius dalam film. Tanpa meninggalkan sekolah, wanita kelahiran Sigli, Aceh, 27 Maret 1973 ini belajar akting di Pisces Grup mulai 1989. Meski lulusan ABA Jurusan Inggris ini membatasi diri dalam akting buka-bukaan, tetapi akhirnya setelah tampil dalam Skandal Iblis (1992), ia banyak menarik perhatian para sinemas sebagai pemain ‘panas’. Padahal peran yang disukainya adalah peran sebagai wanita gila seperti dalam Suromenggolo (1991). Pemilik wajah mirip Lydia Kandau ini akhirnya bertemu dan bermain bersama dalam film Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990). Selain itu pernah bermain dalam sinetron Ada Ada Saja.
Taffana Dewi (lahir di Yogyakarta, 31 Juli 1979; umur 34 tahun) adalah pemain film dan sinetron Indonesia. Taffana Dewi dikenal antara lain lewat peran-perannya dalam film-film "panas" di awal 1990-an. Beberapa filmnya antara lain: Misteri Permainan, Gairah Malam, Tergoda, dan Pencet Sana Pencet Sini. Selain itu namanya melambung lewat sinetron Tiga Bidadari.
sumber: http://moviemoviemaniac.blogspot.com/2013/02/artis-artis-panas-indonesia-era-80-90an.html
Tentu kita masih ingat dengan film-film komedi dari WARKOP DKI yang begitu bertebaran dengan gadis-gadis cantik yang sexy aduhai. Atau film-film dari serial James Bond yang selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik.
Itulah mengapa lalu bermunculan artis-artis yang mendapat julukan BOM SEKS di semua Industri Perfilman. Baik di Hollywood, Bollywood, Hongkong/Taiwan, Korea, dan di Indonesia juga. Julukan BOM SEKS diberikan kepada artis-artis wanita berbadan aduhai yang di setiap filmnya selalu tampil seksi dan beradegan berani. Berani mempertontonkan kemolekan tubuhnya di depan kamera.
Movie Mania pasti tidak akan menyanggah dengan keseksian dan keberanian Nikita Mirzani, Dewi Persik, Julia Perez, dan Roro Fitria. Lalu bagaimana ketika pada masa-masa keemasan Perfilman Indonesia di era 80-90an ? Ternyata pada masa itu justru lebih berani dan lebih garang. Mereka tidak segan-segan beradegan bugil di depan kamera.
Sekarang mari kita segarkan ingatan kita tentang artis-artis Bom Seks era 80-90an.
1. Eva Arnaz
Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada. Dari situlah Eva Yanthi Arnaz mendapat julukan bintang bom seks. Film-film berikutnya, yang dibintangi oleh perempuan kelahiran Bukittinggi, Indonesia, 14 Juli 1958 ini, sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik, Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.
Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulutangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.
2. Enny Beatrice
Enny Beatrice Ferlat Kusumo Anggraini (lahir di Tegal, 1966) atau yang lebih dikenal dengan Enny Beatrice dikenal sebagai salah satu bom seks perfilman Indonesia tahun 80an. Dari awal sampai akhir 80an, Enny yang telah menjadi mualaf ini telah membintangi 40 film, di antaranya Perkawinan Nyi Blorong (1983), Bunga Pramuria (1984), Bercinta (1985), Perawan di Sarang Sindikat.
3. Yenny Farida
Filmnya-filmnya antara lain : Panji Tengkorak VS Jaka Umbaran, Ratu Buaya, Bercinta dalam Badai, Akibat Buah Terlarang, Perawan di Sarang Sindikat, dll.
4. Yurike Prastika
Yurike Prastika (lahir di Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 25 Juni 1968) adalah pemain film dan sinetron Indonesia keturunan Tionghoa serta Filipina. Ia dikenal setelah beradegan panas lewat film Pembalasan Ratu Pantai Selatan yang menghebohkan pada saat itu, hingga ditarik kembali dari peredaran dan direvisi adegan-adegannya. Sejak itu ia dijuluki bom seks Indonesia. Film-film lain yang ia bintangi antara lain: Kepuasan, Rawing 2, Jodoh Boleh Diatur. Ia juga dikenal masyarakat lewat perannya sebagai Ceu Kokom dalam film peraih piala FSI 96 Fatimah. Dalam sinetron tersebut, Yurike meraih Piala Vidia FSI 1997 untuk Pemeran Pembantu Wanita Terbaik untuk Komedi.
5. Ayu Azhari
Ayu Azhari (dilahirkan sebagai Siti Khadijah, lahir di Jakarta, 19 November 1969) adalah seorang aktris, model dan penyanyi asal Indonesia. Saudaranya, Sarah Azhari, Ibra Azhari, Rahma Azhari juga aktris. Dalam dunia hiburan Indonesia, Ayu terkenal sebagai model, pemain sinetron dan seorang penyanyi. Pada bulan Mei 2006 Ayu meluncurkan album dangdut dengan lagu utama Ibu dan I Love You So Much yang merupakan ciptaan Ayu sendiri. Film-filmnya antara lain : Akibat Buah Terlarang, Bercinta dalam Badai, Si Buta dari Goa Hantu, Preman, Harga sebuah Kejujuran dan banyak lagi lainnya.
6. Lela Anggraeni
Satu lagi bom seks yang ikut meramaikan perfilman Indonesia adalah perempuan kelahiran Palembang, 10 Oktober 1965. Ia terkenal lewat peran-peran panasnya era 90-an. Ia memulai langkahnya dalam film bioskop seperti Selir Adipati Gandra Sakti (1991) dan Kenikmatan Terlarang (1996). Belakangan ia pun berkiprah pula di layar kaca seperti dalam sinetron Jerat-Jerat Cinta hingga sempat main sekaligus dalam 3 judul sinetron, termasuk Asmara Dara (1997).
7. Sally Marcelina
Selain Eva Arnaz, Sally bisa dibilang aktris panas yang top di industri film Indonesia. Sally masuk ke industri film secara tidak sengaja kala ditawari bermain film saat menyaksikan syuting di dekat rumahnya. Namanya melambung berkat film Misteri Janda Kembang (1991). Aktingnya yang kerap tampil seksi dan berani kala itu, menempatkan dirinya sebagai icon film panas sejajar dengan Inneke Koesherawati, Kiki Fatmala, dan Eva Arnaz. Hampir seluruh film perempuan kelahiran Jakarta 28 Juli 1969 ini berbau mistis dan seks seperti Gadis Erotik, Susuk Nyi Roro Kidul, Susan Yang Sexy, Akibat Hamil Muda, Pencet Sana Pencet Sini, dan Pergaulan Ranjang Pemikat. Pada saat itu, memang film yang menonjolkan kemolekan tubuh dan berbau mistis sangat digemari penonton.
8. Kiki Fatmala
Sebetulnya aktris kawakan Indonesia yang popular tahun 90an ini bercita-cita untuk menjadi pramugari. Namun, film Permainan Dibalik Tirai mengkandaskan cita-citanya. Pasalnya, setelah bermain di film tersebut, Kiki kebanjiran order syuting dan akhirnya ia pun menjadi salah satu ikon film panas tahun 90an. Atas peran-peran yang selalu beradegan syur itu, ia berdalih “Kalau sudah terjun, jangan setengah-setengah."
9. Inneke Koesherawati
Perempuan kelahiran Jakarta 13 Desember 1975 ini terkenal sebagai bintang film panas tahun 90an. Sejak menjadi figuran dalam film Lupus 4, Inne ingin menekuni dunia peran sepenuhnya. Debut film-nya adalah Diskotik DJ (1990), kemudian berlanjut dengan Gadis Metropolis (1991), Roda-roda Asmara di Sirkuit Sentul (1994), dan Pergaulan Metropolis II (1995), serta aktingnya di beberapa film Warkop DKI.
10. Malvin Syana
Nama Malvin Shayna juga tidak bisa dikesampingkan dalam memerankan film-film ‘panas’. Beberapa film yang pernah dibintanginya adalah Godaan Cinta, Gairah Malam dan Pergaulan Metropolis. Selain itu, namanya pun melejit lewat perannya di film Warkop DKI, Gairah Terlarang 1 & 2, dan Macho (bersama Barry Prima).
11. Windy Chidyana
Nama Windy Chidyana juga tidak bisa dilepaskan dari peran-perannya dibeberapa film ‘panas’. Beberapa film yang pernah dibintangi Windy antara lain, Bisikan Nafsu, Gadis Metropolis 2 dan Dibalik Pelukan Laki-laki, dan yang paling terkenal adalah Bergairah Di Puncak. Tidak terlalu banyak informasi yang dapat digali dari sosok ‘panas’ Windy ini. Namun, mudah-mudahan informasi yang MOVIE MANIA sajikan ini bisa bermanfaat buat kamu penggemar film Indonesia.
12. Febby Lawrance
Febby Renasari Lawrence kelahiran 3 Maret 1974 di Jakarta ini mengawali karirnya sebagai model dan kemudian merambah ke dunia seni peran. Film Selingkuh yang dimainkan Febby Lawrence bareng Reynaldi membuat nama Febby Lawrence dikenal sebagai salah satu pemeran film panas di era 90-an. Febby lebih dikenal sebagai salah satu bomseks Indonesia seangkatan dengan Sally Marcellina, Kiki Fatmala dan Taffana Dewi berkat keberaniannya berdegan panas di sejumlah film seperti Gadis Metropolis, Selingkuh, Cinta dan Nafsu, Bergairah di Puncak dll. Setelah dunia film Indonesia mengalami kemunduran, ia bermain dalam sejumlah judul sinetron.
13. Gitty Srinita
Pertama kali muncul di film secara kebetulan dalam film anak-anak Don Aufar (1986) sebagai wartawati cilik. Mulanya gadis campuran India (ayah) dan Aceh (ibu) ini bercita-cita jadi Polwan. Namun setelah muncul di Don Aufar ia semakin serius dalam film. Tanpa meninggalkan sekolah, wanita kelahiran Sigli, Aceh, 27 Maret 1973 ini belajar akting di Pisces Grup mulai 1989. Meski lulusan ABA Jurusan Inggris ini membatasi diri dalam akting buka-bukaan, tetapi akhirnya setelah tampil dalam Skandal Iblis (1992), ia banyak menarik perhatian para sinemas sebagai pemain ‘panas’. Padahal peran yang disukainya adalah peran sebagai wanita gila seperti dalam Suromenggolo (1991). Pemilik wajah mirip Lydia Kandau ini akhirnya bertemu dan bermain bersama dalam film Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990). Selain itu pernah bermain dalam sinetron Ada Ada Saja.
14. Taffana Dewi
Taffana Dewi (lahir di Yogyakarta, 31 Juli 1979; umur 34 tahun) adalah pemain film dan sinetron Indonesia. Taffana Dewi dikenal antara lain lewat peran-perannya dalam film-film "panas" di awal 1990-an. Beberapa filmnya antara lain: Misteri Permainan, Gairah Malam, Tergoda, dan Pencet Sana Pencet Sini. Selain itu namanya melambung lewat sinetron Tiga Bidadari.
sumber: http://moviemoviemaniac.blogspot.com/2013/02/artis-artis-panas-indonesia-era-80-90an.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar