BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, polimer merupakan salah satu
‘bahan teknik’ yang penting untuk keperluan konstruksi atau suku cadang,
disamping bahan konvensional lainnya seperti logam dan keramik. Sebagai
‘polimer komoditas’, yaitu bahan polimer yang digunakan pada pembuatan barang
keperluan konsumen, misalnya untuk peralatan rumah tangga, mainan, alat kantor,
dan sebagainya, volume kebutuhannya semakin meningkat. Selain daripada itu,
bahan polimer telah dimodifikasi secara fisiko-kimiawi menjadi bahan khusus
dengan karakteristik tertentu seperti untuk pembuatan peralatan kesehatan dan
komponen elektronika.
Bahan polimer khusus termodifikasi ini, yang
walaupun volume produksinya kecil, harganya dapat mencapai puluhan kali harga
polimer komoditas. Sampai tahun 1980-an industri tersebut telah memperkenalkan
berbagai bahan polimer teknik, yang pada berbagai penggunaannya, bahan polimer
tersebut telah menggantikan peranan bahan-bahan lain. Sebagai salah satu contoh,
dalam dunia industri pipa distribusi air dan gas, bahan baja, besi, tembaga dan
keramik telah digantikan oleh polipropilena dan polivinil klorida yang lebih
murah dan mudah diperoleh. Sangat
sedikit polimer yang digunakan dalam bentuk murninya, kebanyakan ditambah
zat aditif untuk memperbaiki atau memperoleh sifat yang diinginkan
1.2. TUJUAN
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi dan cara kerja dari zat
adiktif pengisi pada polimer
BAB II
ISI
2.1 Zat Adiktif
Zat aditif adalah
material yang ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan (properties) dari
polimer. Zat plastis (plasticizer) yang digunakan untuk melunakkan polimer pada jenis
polimer termoset; zat pengisi/penguat untuk menaikkan kekuatan polimer;
stabilitator untuk menaikkan ketahanan terhadap dekomposisi oleh panas, sinar
UV, dan oksidator; pigmen untuk pewarnaan; dan penghambat nyala api yang
digunakan untuk mengurangi sifat mudah terbakar dan materi
2.2 Bahan Pengisi (Filler).
Bahan Pengisi adalah suatu aditif padat yang ditambahkan ke dalam
matrik polimer untuk meningkatkan sifat-sifat bahan. Filler, umumnya
memiliki tiga fungsi, yaitu:
· Dapat
memperkuat polimer dan meningkatkan sifat mekanik.
· Digunakan
untuk mengisi ruang dan mengurangi jumlah resin yang digunakan dalam proses produksi (hemat
resin).
· Meningkatkan slektivitas listrik.
pengisi fungsional menghasilkan peningkatan spesifik dalam sifat
mekanik dan sifat fisis. Perlakuan dari bahan pengisi memungkin menjadi
pendukung beberapa mekanisme beberapa pengisi membentuk ikatan kimia dengan
materi sebagai penguat; sebagai contoh, karbon hitam menghasilkan ikatan silang
didalam elastomers dengan memakai reaksi radikal.
Beberapa penelitian telah menunjukan bahan
pengisi mempunyai peranan penting dalam memodifikasi sifat-sifat dari berbagai
bahan polimer sebagai contoh, dengan cara menambahkan pengisi akan meningkatkan
sifat mekanik, elektrik, termal, optik dan sifat-sifat pemrosesan dari polimer,
sementara dapat juga mengurangi biaya produksi . Peningkatan sifat –sifat
tergantung pada banyak faktor-faktor termasuk aspek rasio dari bahan pengisi,
derajat disprsi dan orientasi dalam matriks, dan adhesi pada interface matriks
- bahan pengisi.
Partikel-partikel inorganik untuk bahan
pengisi polimer telah digunakan secara luas oleh karena pada umumnya lebih
murah dalam pembiayaan. Bahan pengisi yang sering digunakan adalah , fiber
glas, mika, talk, SiO2 dan CaCO3 biasanya membentuk
mikro komposit dengan peningkatan sifat-sifat
Berbagai jenis pengisi digunakan dalam polimer alam dan polimer
sintetik adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan sifat-sifat fisik bahan.
Penambahan pengisi bertujuan mengurangkan biaya , mewarnai, menguatkan atau
mengukuhkan bahan polimer.
Secara
umumnya, keupayaan penguatan sesuatu pengisi dipengaruhi oleh tiga ciri yang
utama yaitu ukuran partikel dan luas permukaan, bentuk dan struktur permukaan
serta aktivitas dan sifat-sifat kimia permukaan. Pengisi penguat pada umumnya
mempunyai ukuran partikel yang kecil, permukaan yang aktif secara kimia,
permukaan yang memiliki pori dan bentuk yang tidak seragam dapat meningkatkan
adhesi.
Peningkatan sifat fisik bahan polimer
dikaitkan dengan ukuran partikel pengisi. Contohnya, tegangan dan modulus
polimer berpengisi bergantung kepada ukuran partikel . Ukuran partikel pengisi
yang kecil meningkatkan darajat penguatan polimer berbanding dengan ukuran
partikel yang besar Ukuran partikel mempunyai hubungan secara langsung dengan
luas permukaan persatuan massa bahan pengisi. Oleh itu, ukuran partikel yang
kecil menyediakan luas permukaan yang besar bagi interaksi di antara polimer
matrik dan bahan pengisi, seterusnya meningkatkan penguatan bahan polimer.secara
umum , semakin kecil ukuran partikel semakin tinggi interaksi antara bahan
pengisi dan matrik polimer. jumlah luas permukaan dapat ditingkatkan dengan
adanya permukaan yang berpori pada permukaan pengisi. Dimungkinkan bahwa
polimer dapat menembus masuk ke dalam permukaan yang berpori ketika proses
pencampuran .Selain dari luas permukaan, kehomogen sebaran partikel dalam
matriks polimer juga penting bagi menentukan kekuatan interaksi di antara
pengisi dan matriks polimer.
Partikel yang terserak secara homogen
meningkatkan interaksi melalui penjerapan polimer di atas permukaan bahan
pengisi. Sebaliknya, partikel yang tidak tersebar secara homogen memungkin
menghasilkan aglomerat atau penggumpalan di dalam matriks polimer. Wujud
aglomerat atau penggumpalan akan megurangi luas permukaan seterusnya melemahkan
interaksi di antara pengisi dan matriks dan mengakibatkan penurunan sifat fisik
bahan polimer. Sebagian besar bahan pengisi
digunakan adalah polar (kutub) secara alami sedangkan beberapa polimer bersifat
non polar seperti polipropilena. Lemahnya Adhesi antara permukaan pengisi dan
matriks polimer, diperlukan suatu cara yang mana polimer terlebih dahulu
dicairkan yang berguna untuk memecahkan kumpulan dari partikel pengisi. Salah
satu metoda yang sering digunakan untuk mengatasi masalah ini harus
memperlakukan bahan pengisi dengan beberapa zat permukaan, seperti asam
stearic, yang akan membuat permukaan lebih banyak hidrofil. Aditip lain,
seperti silanes, zirconates dan titan, adalah sering digunakan dengan baik.
Bahan ini bereaksi dengan permukaan pengisi dan saling berhubungan dengan
polimer untuk meningkatkan adhesi antara partikel pengisi serta matriks
polimer.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Zat aditif adalah
material yang ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan (properties) dari
polimer. Bahan Pengisi
adalah suatu aditif padat yang ditambahkan ke dalam matrik polimer untuk
meningkatkan sifat-sifat bahan , pengisi fungsional menghasilkan peningkatan
spesifik dalam sifat mekanik dan sifat fisis.
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha Oky S. 2012. Zat Aditif pada Polimer. http://oncomkreatip.blogspot.com/(diunduh 11 November 2012)
Safrizal Rino. 2011. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI SIFAT-SIFAT POLIMER. http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sifat.html (diunduh 11 November 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar