WASHINGTON - Seorang pria yang diyakini sebagai produser film Innocent of Muslims Nakoula
Basseley Nakoula secara sukarela bersedia memberikan keterangan kepada
pihak berwenang. Nakoula pun kini akan diperiksa terkait dengan
pelanggaran masa hukuman percobaan.
"Dia (Nakoula) akan diperiksa oleb petugas badan penyelidikan federal (FBI). Dia tidak diborgol karena dia menyerahkan diri secara sukarela," ujar Juru bicara Kepolisian Los Angeles, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (15/9/2012).
Namun polisi menegaskan, dia tidak ditahan. Nama Nakoula Basseley Nakoula muncul setelah FBI menyimpulkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan atas keberadaan film yang dinilai merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.
Tidak dijelaskan apakah Nakoula yang berusia 55 tahun itu menjadi target penyelidikan dari kematian Dubes AS Chris Stevens dan tiga orang stafnya di Libya. Sementara Jaksa Agung Eric Holder memastikan, pihak Kementerian Kehakiman sudah membuka penyelidikan atas kematian Dubes Stevens di Benghazi, Libya.
Nakuola diketahui divonis bersalah atas kasus penipuan sebuah bank sebelumn akhirnya film kontroversial buatannya muncul dan memancing kemarahan umat Muslim di Timur Tengah. Sementara itu dalam produksi film tersebut Nakuola menyamar sebagai sosok Sam Bacile.
Menurut pengakuan Nakoula kepada Associated Press, Islam baginya bak penyakit kanker sehingga film tersebut diproduksi untuk memberikan pernyataan politik provokatif.
Selama ini Nakoula menolak dirinya dan Sam Bacile adalah sosok yang sama. Namun saat Associated Press melakukan wawancara melalui telepon dengan sosok Bacile, mereka mengetahui bahwa lokasi telepon itu tak lain adalah alamat Nakoula.
Pengadilan federal kabarnya akan mendakwa Nakoula dengan pasal pidana tahun 2010 atas perbuatannya yang memalsukan banyak identitas. Beberapa identitas Nakoula lainnya adalah Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh dan sejumlah nama lainnya.
"Dia (Nakoula) akan diperiksa oleb petugas badan penyelidikan federal (FBI). Dia tidak diborgol karena dia menyerahkan diri secara sukarela," ujar Juru bicara Kepolisian Los Angeles, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (15/9/2012).
Namun polisi menegaskan, dia tidak ditahan. Nama Nakoula Basseley Nakoula muncul setelah FBI menyimpulkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan atas keberadaan film yang dinilai merendahkan Islam dan Nabi Muhammad.
Tidak dijelaskan apakah Nakoula yang berusia 55 tahun itu menjadi target penyelidikan dari kematian Dubes AS Chris Stevens dan tiga orang stafnya di Libya. Sementara Jaksa Agung Eric Holder memastikan, pihak Kementerian Kehakiman sudah membuka penyelidikan atas kematian Dubes Stevens di Benghazi, Libya.
Nakuola diketahui divonis bersalah atas kasus penipuan sebuah bank sebelumn akhirnya film kontroversial buatannya muncul dan memancing kemarahan umat Muslim di Timur Tengah. Sementara itu dalam produksi film tersebut Nakuola menyamar sebagai sosok Sam Bacile.
Menurut pengakuan Nakoula kepada Associated Press, Islam baginya bak penyakit kanker sehingga film tersebut diproduksi untuk memberikan pernyataan politik provokatif.
Selama ini Nakoula menolak dirinya dan Sam Bacile adalah sosok yang sama. Namun saat Associated Press melakukan wawancara melalui telepon dengan sosok Bacile, mereka mengetahui bahwa lokasi telepon itu tak lain adalah alamat Nakoula.
Pengadilan federal kabarnya akan mendakwa Nakoula dengan pasal pidana tahun 2010 atas perbuatannya yang memalsukan banyak identitas. Beberapa identitas Nakoula lainnya adalah Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh dan sejumlah nama lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar