Minggu, 23 Juni 2013

Laporan Praktikum: PEMISAHAN PROTEIN DENGAN ETANOL ABSOLUT



PEMISAHAN PROTEIN DENGAN ETANOL ABSOLUT

I.                   Tujuan
Adapun tujuan dalam melakukan percobaan ini adalah memperlihatkan bahwa sebagai makromolekul yang larut, protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya dengan penambahan Etanol Absolut.
II.                Dasar Teori
Etanol absolute bersifat sangat kuat menarik air (higroskopik). Penambahan etanol pada Larutan protein akan menyebabkan molekul air yang berinteraksi dengan mole kul-molekul protein Melalui ikatan hydrogen ditarik oleh etanol akibatnya molekul-molekul protein beragregasi zat sama Lain sehingga menghadap. Bila agragat partikel protein tersebut dibiarkan bersentuhan dengan Etanol untuk waktu yang lama endapan yang terbentuk tidak dapat dilarutkan lagi sehingga  Denaturasi yang terjkadi irreversible (Pembina mata kuliah, 2013).
Dengan menggunakan etanol sebagai konsentrasi dan suhu yang rendah Chon pada tahun  Empat puluhan telah berhasil memisahkan protein serum dalam 5 fraksi dan fraksi V yang Diperoleh sebagian besar terdiri dari albumin (Anonim, 2011).
Metode pemisahan protein dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu antara lain yaitu :
a.       Elektroforesa
Yaitu merupakan teknik pemisahan enyawa yang tergantung dari peregerakan molekul bermuatan, jika suatu larutan campuran protein dileakkan di anatar kedua elektroda, olekul yang bermuatan akan berpindah kesalah stu elektroda dengan kecepatan tergantung pada muatan bersihnya dan tergantung pada medium penyangga yang digunakan, kecepatan gerak albumin dalam elektroferesa adalah 6,0 dalam buffer berkekuatan ion 0,1 pH 8,6,.
b.      Kromatografi
Kromatografi meliputi cara pemisahan bahan terlarut dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan geraknay melalui medium berpori, metode ini didasarkan pada perbedaan kelarutan dan sifat asam basa pada masing-masing fraksi protein, dan terdapat tiga metode kromatografi protein yaitu kromatografi partisi dan kromatografi penukar ion serta kromatografi lapis tipis.
c.       Pengendapan protein sebagai garam
Sebagaian protein dapat diendapkan dari larutan airdengan penambahan sam tertentu , penambahan ono menyebabkan terbentuknya garam protein yang tidak larut, Zat pengendap lainnya adalah asam tungstat dan metafosfat protein jua dapat diendapkan dengan kation tertentu sperti Zn dan Pg
d.      Pengendapan gprotein dengan penambahan garam
Pengendapan protein dengan cara penambahan garam didasarkan pada pengaruh yang berbeda daripada penambahan garam tersebut pada kelarutan protein globuler, pada umumnya dengan meningkatnya kekuatan ion kelarutan protein sama besar tetapi setelah mencapai titik tertentu kekuatannya justru akan semakin menurun, pada kekuatan ion rendah gugus protein yang terionisasi di kelilingi oleh ion lawan sehingga terjadinya interaksi antar protein akan menurun . jenis garam netral yang bisas di gunakan untu mnegendapkan protein adalah Magnesium klorida , magnesium sulfat , natrium sulfat dan ammonium sulfat.
e.       Pengendapan pada titik isoelektrik
Berbagai protein globular mempunyai daya kelarutan yang berbeda di dalam air , variable yang mempengaruhi kelarutan ini adalah pH, kekuatan ion, sifat dielektrik pelarut dan temperature, setiap protein mempunyai pH isoelektrik, dimana pada pH isoelektrik tersebut molekul protein memounyai daya kelarutan yang minimum. Perubahan pH akan mengubah ionisasi gugus fungsional protein, yang berarti pula mengubah muatan protein , protein akan mengendap  pada titk isoelektriknya, yaitu titik yang menunjukan muatan total protein sama dengan nol sehingga interaksi antar protein menjadi maksimum
f.       Pengendapan protein dengan pemanasan
Temperatur dalam dalam batas-batas tertentu dapat menaikkan kelaruan protein. Pada umumnya kelarutan protein naik pada suhu lebih tinggi. Pada suhu diatas 40oC kebanyakan protein mulai tidak mantap dan mulai terjadi denaturasi . Denaturasi dapat didefinisikan sebagai perubahan struktur skunder, tersier, dan kuartener dari molekul protein tanpa terjadinya pemecahan ikatan peptida. Peristiwa denaturasi biasanya di ikuti dengan koagulasi (penggumapalan). Rentang suhu denaturasi dan koagulasi sebagian besar  protein sekitar 55-75oC. Suhu koagulasi albumin telur 56oC, albumin serum api 67oC, dan albumin susu sapi 72oC (Anonim, 2012).











III.             Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
a.       Alat
-          Gelas ukur 10 mL
-          Gelas kimia 50 mL
-          Kaca arloji
-          Pipet tetes
-          Batang pengaduk
-          Gelas aqua
-          Corong
-          Tabung reaksi
-          Rak tabung reaksi
b.      Bahan
-          Etanol Absolut
-          Telur Ayam Ras
-          Telur Ayam Kampung
-          Telur Puyuh
-          Telur bebek
-          Kertas saring
-          Tissue
-          Biuret





IV.             Prosedur Kerja
Adapun prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.      Memisahkan Albumin dengan kuning telur ayam Ras sebanyak 2 mL ke dalam gelas kimia.
2.      Menambahkan 2 mL etanol absolute pada kuning telur dan albumin.
3.      Mengaduk campuran tersebut hinggak terbentuk endapan.
4.      Memisahkan endapan dengan cara menyaring dengan menggunakan kertas saring dan corong pisah.
5.      Menambahkan larutan biuret pada filtrate dan residu pada hasil penyaringan.
6.      Mengamati warna yang terbentuk.
7.      Mengulang langkah 1-6 untuk sampel telur ayam Kampung, telur Puyuh dan telur bebek.













V.                Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari hasil percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
A.    Telur Ayam Ras

Bahan
Tabung
Albumin telur
0 mL
2 mL
Kuning telur
2 mL
0 mL
Etanol Absolut
2 mL
2 mL
Endapan
++
++
Pisahkan endapan dengan menyaring
Uji biuret
Filtrat
Biru
Tidak ada filtart
Endapan
Ungu
Ungu

B.     Telur Ayam Kampung
Bahan
Tabung
Albumin telur
0 mL
2 mL
Kuning telur
2 mL
0 mL
Etanol Absolut
2 mL
2 mL
Endapan
+
+
Pisahkan endapan dengan menyaring
Uji biuret
Filtrat
-
Tidak ada filtart
Endapan
Ungu
Ungu



C.     Telur Bebek
Bahan
Tabung
Albumin telur
0 mL
2 mL
Kuning telur
2 mL
0 mL
Etanol Absolut
2 mL
2 mL
Endapan
+++
++++
Pisahkan endapan dengan menyaring
Uji biuret
Filtrat
Ungu
Biru
Endapan
Ungu
Ungu

D.    Telur Puyuh
Bahan
Tabung
Albumin telur
2 mL
2 mL
Kuning telur
2 mL
0 mL
Etanol Absolut
2 mL
2 mL
Endapan
++++
+++
Pisahkan endapan dengan menyaring
Uji biuret
Filtrat
Biru
Kuning
Endapan
Ungu
Ungu

Ket : ++++   = Sangat banyak endapan
         +++     = Banyak endapan
         ++        = Sedikit endapan
         +          = Sangat sedikit endapan
 Tabung I      = Kuning telur
 Tabung II    = Albumin telur
VI.             Pembahasan
Protein digunakan sebagai sumber pembentukan sel-sel tubuh dan sebagai sumber energy apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Komposisi rata-rata unsure kimia yang terdapat dalam protein yaitu Karbon 50%, hodrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%.Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis (Anonim, 2010)
Albumin merupakan molekul makro yang memiliki bobot molekul sebesar 17.000-70.000. albumin mengan dung belerang, tetapi miskin akan residu asam amino glisin. Albumin sendiri selai te rdapat dalam plasma drah juga terdapat didalam susu, dan gandum. Albumin susu bi asa disebut laktabumin, sedangkan pada gandum biasa disebut leukosin (Anonim, 2012)
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk memperlihatkan bahwa sebagai makromolekul yang larut, protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya dengan penambahan etanol absolut. Sampel Albumin yang digunakan dalam percobaan ini adalah albumin telur ayam kampong, telur ayam Ras , telur puyuh dan telur Bebek.
Mula-mula memisahkan bagian telur antara putih telur dan kuningnya kedalam gelas kimia sebanyak 2 mL, kemudian menambahkan etanol absolute pada sampel sebanyak 2 mL, hasil pengamatan yang diperoleh adalah terdapatnya endapan pada kuning telur dan albumin tersebut. Endapan yang terbentuk adalah endapan protein. Endapan tersebut terbentuk karena  penambahan etanol akan menyebabkan molekul air yang berikatan dengan protein melalui ikatan hydrogen akan tertarik ke etanol sehingga molekul-molekul perotein akan beragregasi satu sama lain sehingga mengendap. hal ini disebabkan karena etanol absolute bersifat sangat kuat menarik air atau bersifat higroskopis (Pembina Biokimia Lanjut, 2013).
Koagulum yang terbentuk sangatlah banyak hal ini menunjukan bahwa Albumin telur banyak mengandung protein, dari keempat sampel menunjukan hasil yang berbeda-beda karena kandungan protein juga berbeda, dalam 100 gram kandungan protein dalam sampel ayam kampong adalah 13, ayam Ras adalah 12,4 sedangkan telur puyuh 12,3 dan telur Bebek memiliki kandungan protein tertinggi yaitu 13,1.
Larutan protein ditambahkan dengan alkohol, maka akan membentuk koagulum, karena alcohol dapat merusak ikatan hydrogen, ikatan hydrogen terjadi antara gugus amida dalam struktur sekunder protein, setelah ditambahkan Aquadest koagulum tersebut dapat larut kembali, karena ikatan peptida yang telah pecah, kemudian disatukan kembali oleh molekul-molekul air.
Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas. Larutan albumin dalam air dapat diendapkan dengan penambahan amonium sulfat hingga jenuh. Albumin antara lain terdapat pada serum darah dan bagian putih telur . Struktur protein tidak stabil karena mudah mengalami denaturasi yaitu keadaan dimana protein terurai menjadi struktur primernya, baik reversibel maupun ireversibel. Faktor-faktor yang menyebabkan denaturasi adalah pH, panas, pelarut, kekuatan ion, terlarut, dan radiasi. Protein ada yang reaktif karena asam amino penyusunnya mengandung gugus fungsi yang reaktif, seperti SH, -OH, NH2, dan –COOH.
Kemudian endapan tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring untuk memisahkan endapan dengan filtratnya. Kemudian melakukan pengujian terhadap filtrat dan endapan tersebut dengan menggunakan larutan biuret. Hasil pengamatan uji biuret untuk telur ayam Ras menunjukan bahwa pada filtrat menghasilkan warna biru  pada tabung 1 yang menunjukan adanya ikatan peptida dan  pada tabung 2 tidak terdapat filtrate karena terbentuk koagulum seluruhnya sehingg tidak dapat terpisah, sedangkan pada endapan menghasilkan warna ungu untuk tabung 1 yang menunjukan terdapat tiga ikatan peptide sedangkan untuk tabung II endapannya bewarna ungu yang sama halnya dengan tabung satu. warna biru yang dihasilkan pada penambahan biuret adalah warna spesifik dari logam Cu2+ dari pereaksi biuret.
Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+  dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan-ikatan peptida selama uji Biuret protein akan selalu memberikan hasil positif (Anonim, 2011)
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2NC(O)NHC(O)NH2. Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea. Senyawa Ini padat putih,  larut dalam air panas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptide pada protein zat putih telur. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna ungu karena terbentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dan N dari molekul ikatan peptida. Senyawa dengan dipeptida memberikan warna biru, tripeptida ungu dan tetrapeptida warna merah (Anonim, 2011)






VII.          Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dan hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
1.      protein dapat dipisahkan dengan mengendapkannya dengan menggunakan etanol absolute, karena etanol absolute ini sangat kuat menarik air sehingga molekul air yang terinteraksi dengan molekul protein melalui ikatan hydrogen akan ditarik oleh etanol, sehingga molekul protein akan beragregasi satu sama lain sehingga mengendap.
2.      Kandungan protein yang tertinggi untuk keempat sampel yaitu Telur ayam kampug, telur ayam ras, telur bebek dan telur puyuh adalah Telur bebek dengan kandungan protein sebanyak 13,1 gram.


















DAFTAR PUSTAKA

Anonim.  2012. Pemisahan Protein dengan Etanol Absolut. http://www.docstoc.com/docs/6848948/asam-amino-dan-protein.
Pembina Mata Kuliah Biokimia Lanjut, 2013, Penuntun Praktikum Biokimia Lanjut, Palu : Untad Press




Tidak ada komentar:

Bisnis Online